Penulis : John Shors
Penerbit : Qanita (Mizan Grup)
Jumlah halaman : 516 halaman
”Menebarkan aura magis. Shors membuktikan
dirinya sebagai pendongeng andal!”--Amy Tan, penulis bestseller
internasional The Joy Luck Club
Sinopsis
Perang Dunia II tengah membakar daratan dan samudra. Benevolence, sebuah kapal rumah sakit Amerika Serikat, mengarungi Pasifik Selatan dalam misi damai. Namun, ulah seorang pengkhianat menyebabkan kapal itu diserang oleh torpedo Jepang dan tenggelam.
Hanya sembilan orang yang selamat dan berhasil mencapai pantai terpencil di sebuah pulau. Di pulau sepi dan tak berpenghuni itu, mereka berjuang untuk bertahan hidup dan mengatasi sisi gelap dalam diri masing-masing.
Di antara mereka terdapat Akira, seorang prajurit Jepang tawanan Amerika dan Anie, perawat muda Amerika. Akira yang telah muak akan kengerian perang, menenggelamkan diri dalam keindahan puisi Jepang, Haiku. Anie yang selalu gelisah dan mencari jati diri, menemukan dirinya tertarik pada tawanan misterius nan lembut itu. Cinta pun terjalin melintasi budaya dan kubu peperangan.
Di sebuah pulau terpencil, di tepian samudra membara, di tengah deru perang, Akira dan Anie mempelajari makna cinta, penebusan diri, dan penerimaan tanpa penghalang warna kulit, bangsa, dan perbedaan budaya.
Namun, tanpa mereka sadari, sang pengkhianat masih tersembunyi di antara mereka.. ..
Sinopsis
Perang Dunia II tengah membakar daratan dan samudra. Benevolence, sebuah kapal rumah sakit Amerika Serikat, mengarungi Pasifik Selatan dalam misi damai. Namun, ulah seorang pengkhianat menyebabkan kapal itu diserang oleh torpedo Jepang dan tenggelam.
Hanya sembilan orang yang selamat dan berhasil mencapai pantai terpencil di sebuah pulau. Di pulau sepi dan tak berpenghuni itu, mereka berjuang untuk bertahan hidup dan mengatasi sisi gelap dalam diri masing-masing.
Di antara mereka terdapat Akira, seorang prajurit Jepang tawanan Amerika dan Anie, perawat muda Amerika. Akira yang telah muak akan kengerian perang, menenggelamkan diri dalam keindahan puisi Jepang, Haiku. Anie yang selalu gelisah dan mencari jati diri, menemukan dirinya tertarik pada tawanan misterius nan lembut itu. Cinta pun terjalin melintasi budaya dan kubu peperangan.
Di sebuah pulau terpencil, di tepian samudra membara, di tengah deru perang, Akira dan Anie mempelajari makna cinta, penebusan diri, dan penerimaan tanpa penghalang warna kulit, bangsa, dan perbedaan budaya.
Namun, tanpa mereka sadari, sang pengkhianat masih tersembunyi di antara mereka.. ..
Komentar
Posting Komentar