Penulis : Kezia Evi Wiadji
Penerbit : Media Pressindo
Apa yang kau rasakan saat tahu lelaki
yang kau cintai saat ini adalah dalang kehancuran di masa lalu?
Mencintai namun sekaligus membenci. Menyedihkan. Sungguh ini bukan
perkara mudah. Setengah mati kau ingin melupakannya, membuang serpihan
kenangan manis--yang pernah terjadi, di tengah lautan luas, dan berharap
kau tak akan menemukan kembali. Namun, sepertinya Tuhan berkehendak
lain. Senyuman itu terus mengusikmu, hadir dalam setiap harimu seperti
bayangan diri yang selalu mengikuti ke mana pun kaki melangkah.
Tak bisa kau pungkiri, jantungmu masih saja berdebar saat kau dengar namanya disebut. Semu merah di pipimu tak bisa kau tutupi saat momen-momen indah itu hadir kembali. Riuh batinmu masih merapal namanya.Benar, kau masih mencintainya. Lalu bagaimana dengan masa lalumu? Haruskah kau menguburnya dan menata kembali masa depanmu, bersamanya?
Tak bisa kau pungkiri, jantungmu masih saja berdebar saat kau dengar namanya disebut. Semu merah di pipimu tak bisa kau tutupi saat momen-momen indah itu hadir kembali. Riuh batinmu masih merapal namanya.Benar, kau masih mencintainya. Lalu bagaimana dengan masa lalumu? Haruskah kau menguburnya dan menata kembali masa depanmu, bersamanya?
Komentar
Posting Komentar