Penulis : Lucy Montgomery
Penerbit : Mizan
Cetakan : Juli 2011
“… Anne sayang, dari sinar matamu, aku merasa bahwa kedewasaanmu kau kenakan bagaikan pakaian, dan kau ingin sekali melakukan sesuatu yang liar dan berjiwa muda lagi .…”
Anne tak menyangka bahwa akhirnya dia bisa mencintai Ingleside sebesar cintanya pada rumah impian. Dia tersadar, bahwa rumah ada di hati, bukan hanya secara fisik. Ingleside adalah tempat Anne dan Gilbert membesarkan anak-anak dengan penuh kasih sayang dan cinta. Anak-anak yang mewarisi sifat ibunya; Jem yang berjiwa petualang, Nan dan Di yang ceria, dan Walter yang penuh mimpi.
Anne tak peduli meskipun kebanyakan penduduk Glen mengkritik Anne yang membiarkan Walter menulis puisi, Jem yang ingin jadi tentara, dan Nan serta Di yang tomboi. Dia membiarkan anak-anaknya menjelajahi Lembah Pelangi, tempat semua keajaiban terjadi. Setiap hari, anak-anak pulang dengan cerita seru dan baru, suka dan duka. Anne hanya tersenyum setiap kali Miss Cornelia tergopoh-gopoh mengadukan kenakalan anak-anaknya. Menari di pemakaman Methodis, berteman dengan anak-anak nelayan kumuh, Walter yang berkelahi karena diejek banci, atau balapan naik babi yang menghebohkan seluruh St. Glen Mary.
Setiap hari, Anne mendengarkan kisah-kisah seru anak-anak, tertawa bersama mereka dan menghibur mereka kala sedih. Karena Anne tahu, tugasnya sebagai seorang ibu adalah mengantarkan anak-anaknya ke gerbang masa depan.
Komentar
Posting Komentar