Penerbit : Media Pressindo
Penulis : Jenny Thalia Faurine
Vella says:
Lo tahu flat shoes? Itu sepatu bersol datar. Itu dulu hidup gue. Dulu hidup gue datar, jenuh, dan membosankan.
Setelah ketemu lo, hidup gue berubah kayak wedges: sepatu bersol tinggi dari pangkal hingga ke ujung. Hidup gue jadi kayak orang yang berjalan dengan wedges di tanah yang nggak rata dan berbatu. Jatuh dan terus bangun. Bikin gue seneng, sedih, nangis, sekaligus… kecanduan.
Lo emang candu. Iya, lo bikin gue nggak bisa nggak ada di sisi lo.
Harra says:
Lo itu kayak peri pohon. Kenapa kok peri pohon? Karena lo udah menumbuhkan segala macam pohon-pohon kebaikan dalam diri gue. Peri yang udah menolong gue untuk menemukan pohon gue sendiri, tempat gue berteduh. Hei, Peri Pohon, lo harus dan pasti tetap ada. Di sini dan di hati gue.
***
Gara-gara wali kelas mengatur tempat duduk setiap muridnya, Harra dan Vella jadi sebangku. Mereka jadi ada rasa. Tapi, Harra itu playboy. Tapi, Vella itu jutek setengah mampus. Gimana ketemunya coba?
Lo tahu flat shoes? Itu sepatu bersol datar. Itu dulu hidup gue. Dulu hidup gue datar, jenuh, dan membosankan.
Setelah ketemu lo, hidup gue berubah kayak wedges: sepatu bersol tinggi dari pangkal hingga ke ujung. Hidup gue jadi kayak orang yang berjalan dengan wedges di tanah yang nggak rata dan berbatu. Jatuh dan terus bangun. Bikin gue seneng, sedih, nangis, sekaligus… kecanduan.
Lo emang candu. Iya, lo bikin gue nggak bisa nggak ada di sisi lo.
Harra says:
Lo itu kayak peri pohon. Kenapa kok peri pohon? Karena lo udah menumbuhkan segala macam pohon-pohon kebaikan dalam diri gue. Peri yang udah menolong gue untuk menemukan pohon gue sendiri, tempat gue berteduh. Hei, Peri Pohon, lo harus dan pasti tetap ada. Di sini dan di hati gue.
***
Gara-gara wali kelas mengatur tempat duduk setiap muridnya, Harra dan Vella jadi sebangku. Mereka jadi ada rasa. Tapi, Harra itu playboy. Tapi, Vella itu jutek setengah mampus. Gimana ketemunya coba?
Komentar
Posting Komentar