Penerbit : Mizan Fantasi
Penulis :
The Gideon Trilogy #1: Gideon The Cutpurse
Ujung-ujung jari Peter melesak ke permukaan mesin anti-gravitasi. Gelombang memualkan melanda Peter sebelum dia jatuh terpental, seluruh atom dalam tubuhnya ditolak oleh mesin itu. Peter mendongak, dan tampaklah wajah Tar Man yang penuh kebencian memancarkan kemenangan sekaligus kengerian.... Akibat sebuah kecelakaan mesin anti-gravitasi, Peter dan Kate terlempar dari abad ke-21 dan terdampar di Inggris abad ke-18. Di tengah kebingungan mereka menghadapi dunia yang serba-asing, seorang penjahat kawakan berjuluk Tar Man merebut mesin anti-gravitasi. Untunglah mereka bertemu dengan Gideon si Cutpurse (Pencopet), yang membantu mereka mengejar Tar Man. Tapi ternyata masa lalu Gideon masih menghantui dan membahayakan mereka bertiga. Mampukah Peter dan Kate merebut mesin waktu itu dan kembali ke abad ke-21? Buku Pertama dari Trilogi Gideon, Gideon the Cutpurse: Para Penjelajah Waktu, sekarang sudah ada di pasaran!
Bagaimana ya rasanya terpental ke masa lalu karena salah masuk ke sebuah mesin anti gravitasi? Ngeri? Asyik? Atau ... ? Baca aja bukunya! Buku pertama ini bercerita tentang petualangan Peter Shock dan Kate Dyer kembali ke abad 18 di Inggris. Celakanya, mesin anti gravitasi yang membawa keduanya ke masa lalu, hilang karena diambil seorang bernama Tar Man. Untunglah Peter dan Kate bertemu Gideon si pencopet, yang mengajari mereka beradaptasi dengan lingkungan asing abad 18 dan membantu mencari mesin anti gravitasi yang hilang. Peter, Kate dan Gideon harus mati-matian menghadapi Tar Man yang licik. Ada yang luar biasa ketika ketiganya berburu mesin anti gravitasi di London. Mereka dikisahkan bertemu dengan Raja George III dan Ratu Charlotte. Hebatnya, detil keseharian masyarakat London abad ke 18 digambarkan dengan meyakinkan. Tak heran, Gideon the Cutpurse mendapat pujian khusus karena berhasil mendeskripsikan keseharaian masyarakat, terminologi sejarah dan 'aroma' Inggris pada abad ke-18 dengan luar biasa mengagumkan! Bukan itu saja, setahun setelah terbit, Gideon the Cutpurse langsung masuk daftar novel pilihan Bradford Boase Award: yaitu penghargaan untuk novel remaja paling menjanjikan karya seorang penulis pemula. Setelah Gideon the Cutpurse: Para Penjelajah Waktu, bagian kedua triologi ini menceritakan kelanjutan petualangan Kate yang tertinggal di abad ke 18 dan Tar Man yang tidak sengaja ikut melancong ke abad 21. Wah, keren kan? "Penggermar Harry Potter pasti suka!" --Entertainmentweekly.com
The Gideon Trilogy #2: The Tar Man
Penulis :
The Gideon Trilogy #1: Gideon The Cutpurse
Ujung-ujung jari Peter melesak ke permukaan mesin anti-gravitasi. Gelombang memualkan melanda Peter sebelum dia jatuh terpental, seluruh atom dalam tubuhnya ditolak oleh mesin itu. Peter mendongak, dan tampaklah wajah Tar Man yang penuh kebencian memancarkan kemenangan sekaligus kengerian.... Akibat sebuah kecelakaan mesin anti-gravitasi, Peter dan Kate terlempar dari abad ke-21 dan terdampar di Inggris abad ke-18. Di tengah kebingungan mereka menghadapi dunia yang serba-asing, seorang penjahat kawakan berjuluk Tar Man merebut mesin anti-gravitasi. Untunglah mereka bertemu dengan Gideon si Cutpurse (Pencopet), yang membantu mereka mengejar Tar Man. Tapi ternyata masa lalu Gideon masih menghantui dan membahayakan mereka bertiga. Mampukah Peter dan Kate merebut mesin waktu itu dan kembali ke abad ke-21? Buku Pertama dari Trilogi Gideon, Gideon the Cutpurse: Para Penjelajah Waktu, sekarang sudah ada di pasaran!
Bagaimana ya rasanya terpental ke masa lalu karena salah masuk ke sebuah mesin anti gravitasi? Ngeri? Asyik? Atau ... ? Baca aja bukunya! Buku pertama ini bercerita tentang petualangan Peter Shock dan Kate Dyer kembali ke abad 18 di Inggris. Celakanya, mesin anti gravitasi yang membawa keduanya ke masa lalu, hilang karena diambil seorang bernama Tar Man. Untunglah Peter dan Kate bertemu Gideon si pencopet, yang mengajari mereka beradaptasi dengan lingkungan asing abad 18 dan membantu mencari mesin anti gravitasi yang hilang. Peter, Kate dan Gideon harus mati-matian menghadapi Tar Man yang licik. Ada yang luar biasa ketika ketiganya berburu mesin anti gravitasi di London. Mereka dikisahkan bertemu dengan Raja George III dan Ratu Charlotte. Hebatnya, detil keseharian masyarakat London abad ke 18 digambarkan dengan meyakinkan. Tak heran, Gideon the Cutpurse mendapat pujian khusus karena berhasil mendeskripsikan keseharaian masyarakat, terminologi sejarah dan 'aroma' Inggris pada abad ke-18 dengan luar biasa mengagumkan! Bukan itu saja, setahun setelah terbit, Gideon the Cutpurse langsung masuk daftar novel pilihan Bradford Boase Award: yaitu penghargaan untuk novel remaja paling menjanjikan karya seorang penulis pemula. Setelah Gideon the Cutpurse: Para Penjelajah Waktu, bagian kedua triologi ini menceritakan kelanjutan petualangan Kate yang tertinggal di abad ke 18 dan Tar Man yang tidak sengaja ikut melancong ke abad 21. Wah, keren kan? "Penggermar Harry Potter pasti suka!" --Entertainmentweekly.com
The Gideon Trilogy #2: The Tar Man
Dalam Gideon the Cutpurse, kecelakaan mesin anti-gravitasi menyebabkan
Peter Schock dan Kate Dyer terlempar ke tahun 1763. Sebuah misi
penyelamatan dikirimkan, tetapi gagal, dan Peter tertinggal di abad
ke-18. Sementara itu, Tar Man, seorang penjahat kawakan, berpindah ke
masa depan dan mengobrak-abrik London abad ke-21.
Nasib Peter makin tak menentu karena para ilmuwan ragu-ragu
menyelamatkannya. Mereka mengkhawatirkan efek perjalanan waktu terhadap
sejarah. Kate tetap bertekad menyelamatkan Peter meski harus berjuang
sendiri. Namun, rencananya tak berjalan dengan semestinya dan perjalanan
waktu segera menimbulkan efek berbahaya pada fisik Kate. Sementara itu,
di abad ke-21, Tar Man merajaleja dan tak seorang pun bisa
menghentikannya...
Buku kedua dari Gideon Trilogy ini membawa pembaca dalam petualangan
yang semakin seru, melintasi abad ke-21, Inggris dan Prancis abad ke-18,
dan menuju puncak yang menggetarkan di buku ketiga!
"Karya penulis yang setanding dengan JK Rowling!"
--School Library Journal
Anda sudah sampai ke tujuan, Sir. Ini New York. Lord Luxon tak percaya ini New York. Apa yang terjadi pada kota impiannya? Mana pencakar langitnya? Kesibukan kotanya? Mana Central Park, Soho, dan Greenwich Village? Mana museum dan galerinya? Lord Luxon, yang serakah, datang ke New York di masa depan dan bertekad mengubah sejarah. Dia ingin menghancurkan Amerika dengan menggagalkan serangan George Washington yang akan menentukan kebebasan Amerika. Dia ingin menjadikan dirinya sebagai penguasa Kerajaan Inggris di Benua Amerika. Namun, perjalanan waktu yang tanpa perhitungan membuat dunia-dunia paralel saling bertumpuk dan berbenturan, menciptakan gempa waktu yang menggiriskan. Sementara itu, Kate dan Peter masih terdampar di London, tahun 1793. Mereka bergantung pada kebaikan hati Gideon the Cutpurse. Waktu nyaris habis, keberadaan Kate kian lama kian memudar. Peter sadar, satu-satunya cara menyelamatkan Kate dan mencegah kehancuran dunia akibat tumbukan ruang dan waktu adalah dengan bantuan musuh bebuyutan mereka, Tar Man. Akankah Peter mau berkompromi dengan Tar Man? Apalagi Gideon yang sangat membenci Tar Man, tak bisa menerima bahwa penjahat itu adalah kakak kandungnya. Manakah yang harus Peter pilih, kawan atau lawan?
Anda sudah sampai ke tujuan, Sir. Ini New York. Lord Luxon tak percaya ini New York. Apa yang terjadi pada kota impiannya? Mana pencakar langitnya? Kesibukan kotanya? Mana Central Park, Soho, dan Greenwich Village? Mana museum dan galerinya? Lord Luxon, yang serakah, datang ke New York di masa depan dan bertekad mengubah sejarah. Dia ingin menghancurkan Amerika dengan menggagalkan serangan George Washington yang akan menentukan kebebasan Amerika. Dia ingin menjadikan dirinya sebagai penguasa Kerajaan Inggris di Benua Amerika. Namun, perjalanan waktu yang tanpa perhitungan membuat dunia-dunia paralel saling bertumpuk dan berbenturan, menciptakan gempa waktu yang menggiriskan. Sementara itu, Kate dan Peter masih terdampar di London, tahun 1793. Mereka bergantung pada kebaikan hati Gideon the Cutpurse. Waktu nyaris habis, keberadaan Kate kian lama kian memudar. Peter sadar, satu-satunya cara menyelamatkan Kate dan mencegah kehancuran dunia akibat tumbukan ruang dan waktu adalah dengan bantuan musuh bebuyutan mereka, Tar Man. Akankah Peter mau berkompromi dengan Tar Man? Apalagi Gideon yang sangat membenci Tar Man, tak bisa menerima bahwa penjahat itu adalah kakak kandungnya. Manakah yang harus Peter pilih, kawan atau lawan?
Komentar
Posting Komentar