Hotel di tepi pantai Pulau Penang! Aku tak sabar memulai hidup baru bekerja di hotel impian. Ternyata Tuhan masih sayang kepadaku, setelah beberapa waktu lalu memberikan ujian yang kukira tak akan bisa terlewati. Eh, atau memang belum terlewati? Coba, siapa yang tidak putus asa jika ditinggal menikah kekasih dengan teman sendiri?
Dan, di sinilah aku sekarang. Berharap angin laut Penang bisa menerbangkan sisa patah hatiku. Tapi, belum apa-apa, aku sudah terlibat lagi dengan urusan laki-laki! Putra, lelaki itu sebenarnya menarik, tapi ia terus berada di dekatku seperti seorang penguntit. Ia juga sering memergokiku dalam keadaan yang memalukan. Apa yang diinginkannya dariku?
Ish, aku harus berhati-hati agar tidak selalu berurusan dengannya, apalagi sampai jatuh cinta. Eh, kenapa aku sampai berpikir begitu? Tidak, tidak! Ah, pokoknya aku tak mau jatuh untuk kali kedua!
Komentar
Posting Komentar