Gandis tahu mereka sudah berjanji. Namun Diyan mengingkari. Gandis percaya bahwa berharap lebih artinya siap dikecewakan, tapi ia lupa bahwa orang terdekatlah yang justru punya kesempatan melukai lebih besar. Lalu Diwang muncul, menawarkan harapan yang tak ingin Gandis yakini. Tidak seharusnya perasaan itu ada di tengah ikatan persahabatan.
Tapi Diwang
percaya justru Gandis satu-satunya orang yang bisa membuatnya jatuh cinta
mati-matian. Gandis menyadari kerumitan ini. Hingga ia tak menyangka kehadiran
sosok yang bisa menyederhanakan semua. Sosok tak disangka yang mengubah
tangisan luka menjadi semburat senyum bahagia. Ini tentang janji yang
diingkari. Tentang harapan yang dikecewakan.Tentang sosok tak disangka yang
datang mengobati luka.
Komentar
Posting Komentar