Arawinda
Kani, seorang Senior Public Relation yang lebih sibuk bekerja ketimbang mencari
pendamping hidup, disarankan oleh Fala, sahabatnya, untuk ‘main’ Tinder.
Awalnya Awi menolak, karena dia punya teori sotoy tentang Tinder: Tinder hanya
untuk orang-orang tidak sibuk dan Tinder merupakan jalan pintas mengobati
ke-desperate-an kaum single, yang lalu dianggap merupakan cara mudah
mendapatkan jodoh.
Awi
menyebutnya: Tinderology. Meskipun begitu, akhirnya Awi menuruti saran Fala.
Dia menginstal aplikasi itu di ponselnya. Lalu, setelah swipe kanan-kiri dan
tulisan "It`s a match!" muncul, Tinder mengenalkan Awi pada seorang
Rajiman Aksa, si tukang semen yang nggak punya sense of humor.
Terlepas
dari berbagai teorinya tentang Tinder, Awi merasa tertarik dengan Aji. Kalau
jodoh Awi (kemungkinan) Aji, yang jaraknya sekitar 2 kilometer, berapa
kilometer jodohmu?
Komentar
Posting Komentar