Harga Rp. 50.000,-
Semua bermula dari pertemuan tak sengaja di sebuah rooftop. Lily berusaha menenangkan diri setelah kematian ayahnya dan Ryle, dokter neurosurgeon tampan, mengaku sedang menepi dari tekanan pekerjaan. Sebagai dua orang asing yang tidak berencana bertemu lagi, mereka merasa nyaman saling berbagi kejujuran telanjang—cerita tentang luka masa lalu dan segala hal yang tidak pernah dibagi pada orang terdekat.
Beberapa bulan kemudian, takdir kembali mempertemukan Lily dan Ryle. Dengan mudah mereka menjadi pasangan yang nyaris sempurna dan penuh kebahagiaan. Kecuali satu hal: Ryle terlalu mencintai Lily hingga membuatnya sanggup memukuli kekasihnya hingga babak belur karena alasan cemburu.
Kebanyakan orang bertanya-tanya dan menyalahkan, mengapa Lily tidak pergi saja dan meninggalkan semuanya? Mengapa ia begitu naif memaafkan Ryle berulang kali? Mengapa ia bertahan dalam hubungan yang tidak sehat?
Namun, mengapa tidak ada yang bertanya alasan Ryle tega berbuat abusif? Bukankah seharusnya segala tudingan diarahkan pada pria yang tidak mampu mengendalikan emosi sebagai alasan melakukan KDRT?
Lalu bagaimana hubungan ini harus diakhiri?
Semua bermula dari pertemuan tak sengaja di sebuah rooftop. Lily berusaha menenangkan diri setelah kematian ayahnya dan Ryle, dokter neurosurgeon tampan, mengaku sedang menepi dari tekanan pekerjaan. Sebagai dua orang asing yang tidak berencana bertemu lagi, mereka merasa nyaman saling berbagi kejujuran telanjang—cerita tentang luka masa lalu dan segala hal yang tidak pernah dibagi pada orang terdekat.
Beberapa bulan kemudian, takdir kembali mempertemukan Lily dan Ryle. Dengan mudah mereka menjadi pasangan yang nyaris sempurna dan penuh kebahagiaan. Kecuali satu hal: Ryle terlalu mencintai Lily hingga membuatnya sanggup memukuli kekasihnya hingga babak belur karena alasan cemburu.
Kebanyakan orang bertanya-tanya dan menyalahkan, mengapa Lily tidak pergi saja dan meninggalkan semuanya? Mengapa ia begitu naif memaafkan Ryle berulang kali? Mengapa ia bertahan dalam hubungan yang tidak sehat?
Namun, mengapa tidak ada yang bertanya alasan Ryle tega berbuat abusif? Bukankah seharusnya segala tudingan diarahkan pada pria yang tidak mampu mengendalikan emosi sebagai alasan melakukan KDRT?
Lalu bagaimana hubungan ini harus diakhiri?
Komentar
Posting Komentar