Crying in My Porsche




DIA TERLIHAT PALING RANUM DI ANTARA BUAH TERLARANG LAINNYA....”

Seumur hidup, Mikela Chalid selalu berusaha jadi anak yang baik,  membuat orangtuanya senang dan jadi cucu kebanggaan omanya.  Tapi ketika bertemu lagi dengan senior klub tenis semasa sekolah dulu, Miki malah bersikap sebaliknya.  Jeron Immanuel Vimana adalah cowok paling seksi  yang pernah dilihatnya—dulu maupun sekarang.  Meskipun tahu perasaan ini terlarang,  Miki tak mampu menyurutkan ketertarikannya sama sekali.

“TAK PERLU BISIKAN IBLIS UNTUK MEYAKINKANKU MEMETIKNYA DARI POHON DAN MEMAKANNYA....”

Semua orang tahu perseteruan legendaris keluarga Chalid dan Vimana.  Kebencian yang berkerak itu melarang keras untuk berteman,  apalagi sampai berpacaran.  Itulah sebabnya semasa sekolah dulu Jeron sebisa mungkin  menjaga jarak dengan Miki, meskipun diam-diam jatuh cinta padanya.  Sekarang pun seharusnya dia melakukan hal serupa.  Tapi sekali ini Jeron nggak bisa..., dan nggak ingin juga.

“TAHUKAH KAMU,  KENAPA AKU TAK BISA BERHENTI MENDAMBAKANNYA? KARENA HANYA CINTA TERLARANG YANG BISA MENJANJIKAN BAHAGIA, BAHKAN DI TENGAH-TENGAH KETIDAKBAHAGIAAN....”

Miki dan Jeron sama-sama nggak mau  jadi pemicu kemurkaan keluarga besar mereka.  Tapi semakin banyak alasan untuk menjauh dari satu sama lain,  semakin besar juga keinginan mereka untuk bersama.  Mungkin benar kata orang, buah terlarang memang paling manis rasanya.  And swear on this life, her taste is the sweetest....

Komentar