Dari Kota Würzburg, sebuah kisah bermula.
Ketika musim gugur datang terlambat, kau akan bertemu
seorang lelaki yang matanya seperti terowongan gelap dan sepi. Ia berkelana
mencari bahaya, agar malaikat maut segera menjemputnya.
Di musim yang sama, kau juga akan bertemu seorang gadis yang
harus berjuang untuk bertahan hidup. Hatinya seringan kapas. Ceria seperti
layang-layang kuning di langit biru. Meski sering hidup dalam kesukaran, ia tak
pernah putus harapan.
Algernon Katz menganggap Demitria terlalu ikut campur
urusannya. Sementara, Demitria diam-diam berdoa agar lelaki itu tak
menyia-nyiakan hidup. Sebuah jembatan dan buku-buku melekatkan dua sosok yang
sungguh berbeda. Meski dinafikan, harapan terus saja bergerilya.
Mengendap-endap. Mencari jalan ke dalam hati keduanya.
Komentar
Posting Komentar