Espresso



Hai, kehidupan! Terkadang aku bertanya-tanya mengapa kau keras sekali terhadapku.
Sering menempatkanku di posisi sulit. Padahal, kau tahu, kan,
bahwa gadis seumurku seharusnya masih menikmati akhir masa remaja?
Hai, cinta! Aku tak banyak punya momen bersamamu.
Namun, izinkan aku bertanya satu hal; mengapa kau selalu hadir bersama luka?
Ah, bagaimanapun aku harus berterima kasih kepadamu karena sudah memperkenalkanku
pada sesuatu yang kunamai impian dan harapan.
Hai, secangkir espresso! Terima kasih sudah pernah membuatku hampir menyerah.
Kalau bukan karena perjumpaan kita di kedai kopi milik Bisma itu,
tak mungkin saat ini aku gigih sekali memperjuangkanmu, menjadi yang terbaik.
Terima kasih ketika kehidupan dan cinta tak henti mengecewakanku,
kau tetap ada di sepanjang waktu.
Love,
Lulu.

Komentar