Sudah enam tahun April menyukai Armin, tetapi dia tidak bisa
mencerna apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Pacar bukan, sekadar
teman juga bukan. Menyebalkan. Menjelang usia 29, April kehilangan arah. Ia
memiliki karier yang nyaman tapi tidak bisa dibanggakan. Saat ingin hang out,
kebanyakan temannya sudah sibuk membangun keluarga masing-masing. Bahkan
kemunculan Lukman yang menawarkan hubungan serius tak mampu menimbulkan
percikan rasa di hatinya. Terlebih lagi, ayahnya mulai bersikap aneh dengan
terus-menerus melupakan hal sepele. Keseimbangan hidup seperti apa yang April
cari? Balasan cinta dari Armin atau kemapanan bersama Lukman? Dapatkah dia
menemukannya? -
Komentar
Posting Komentar