Denia sudah naksir Janu bertahun-tahun lamanya, tapi di depan Janu, Denia berusaha bersikap senormal mungkin. Sayangnya, Janu yang masih terhitung kerabat itu menganggap Denia sebagai adik. Maka saat mengetahui Janu akan bertunangan dengan Sasa, jantung Denia serasa mau copot. Dalam perjalanan menuju Jakarta, di kereta api, Denia bertemu Saka, si cowok nyebelin, judes, nggak peka, walaupun sebenarnya ganteng kalau mau senyum. Dan kebetulan banget, sepupu Saka yang jadi fotografer di acara pertunangan Janu-Sasa. Kekecewaan Denia terbaca jelas lewat foto-foto yang tertangkap kamera fotografer. Sejak itu, ada saja tingkah semesta yang bikin Denia harus berurusan dengan Saka. Sampai suatu saat, Saka menawarkan ide gila untuk menjadikan Denia pacarnya. Katanya sih supaya Denia bisa ngelupain Janu. Tapi tiba-tiba Janu bertindak aneh dan overprotektif pada Denia. Lalu, Denia harus bagaimana? Melakoni ide gila Saka, atau jujur pada perasaannya sendiri?
Denia sudah naksir Janu bertahun-tahun lamanya, tapi di depan Janu, Denia berusaha bersikap senormal mungkin. Sayangnya, Janu yang masih terhitung kerabat itu menganggap Denia sebagai adik. Maka saat mengetahui Janu akan bertunangan dengan Sasa, jantung Denia serasa mau copot. Dalam perjalanan menuju Jakarta, di kereta api, Denia bertemu Saka, si cowok nyebelin, judes, nggak peka, walaupun sebenarnya ganteng kalau mau senyum. Dan kebetulan banget, sepupu Saka yang jadi fotografer di acara pertunangan Janu-Sasa. Kekecewaan Denia terbaca jelas lewat foto-foto yang tertangkap kamera fotografer. Sejak itu, ada saja tingkah semesta yang bikin Denia harus berurusan dengan Saka. Sampai suatu saat, Saka menawarkan ide gila untuk menjadikan Denia pacarnya. Katanya sih supaya Denia bisa ngelupain Janu. Tapi tiba-tiba Janu bertindak aneh dan overprotektif pada Denia. Lalu, Denia harus bagaimana? Melakoni ide gila Saka, atau jujur pada perasaannya sendiri?
Komentar
Posting Komentar