Semua
manusia punya kalimat-kalimat yang bergaung silih berganti di kepala mereka
sendiri. Yang tidak begitu saja bisa dibungkam oleh manusia lainnya. Kalimat
apa pun yang tertulis di kepala, akan selalu menjadi hak individu dan menjadi
rahasia selama si pemilik kepala tidak membocorkan lewat lisan atau tulisannya.
Begitu juga Shandya. Seorang staf engineer di salah satu kantor konsultan
infrastruktur di Jakarta, yang juga punya berbagai macam kalimat yang
berkelebat di kepalanya. Tentang job desc dan jam lembur nerakanya. Juga
tentang luka permanen di hatinya yang membuat Shandya selalu gagal untuk
merasa. Isi kepalanya semakin riuh ketika kantornya menerima seorang intern
bernama Daniel yang hanya berumur tiga tahun lebih muda darinya, tetapi
sikapnya tak jauh berbeda dengan bocah kekanakan yang bahkan belum lulus TK.
Shandya terusik dengan kehadirannya. Jengah dengan sikap riang dan hangat yang
begitu mudah Daniel lakukan pada Shandya. Namun, tentu saja seperti segala hal
klise di dunia, kebasnya hati Shandya mulai tereduksi dengan sesuatu yang telah
terlalu lama tidak ia percaya, cinta. Akan tetapi, cinta seperti apakah yang
Daniel wujudkan untuknya?
Komentar
Posting Komentar