Setelah “membunuh”
seseorang, apakah kita masih bisa “hidup”? Sejak kematian Arthur, kehidupan Liz
dan keluarganya seolah ikut mati. Tak ada lagi kehangatan maupun kebahagiaan.
Muak dengan kehidupannya, Liz merencanakan pelarian menuju kebebasan. Liz berkenalan
dengan Andika Gautama, kakak dari seorang remaja penderita autisme. Perkenalan
itu membawa Liz ke Balikpapan, tempat ia menyanggupi untuk bekerja sebagai
terapis Finn, adik Andika. Bagi Andika, Liz tidak hanya memenuhi semua kriteria
menjadi terapis Finn, tetapi juga mengisi ruang kosong di hatinya. Bagi Finn,
Liz adalah harapan setelah dunianya hilang saat kematian ibunya. Dan, bagi Liz,
Andika dan Finn adalah kunci mendapatkan uang demi kehidupan baru dan memaafkan
diri sendiri atas kematian Arthur. Masing-masing berjuang menyembuhkan diri
dari luka. Namun, jika tiga tragedi ini bersatu, akankah ada keajaiban atau
justru lebih banyak musibah terjadi pada mereka?
Komentar
Posting Komentar